Alumni IKADAQU


Pesantren, Qur’an, Pemimpin
oleh
Rifqi Akbari


    Era 4.0 memaksa kita untuk aktif dalam menggunakan media digital, selain banyak sisi positif yang didapat tentu hal itu beriringan dengan semakin banyaknya hal-hal negatif yang datang. Di era seperti ini tentu para orangtua menginginkan anak-anak nya terjaga dari bahayanya hal-hal negatif. Tentu pendidikan sebagai hal yang utama selalu menjadi prioritas orang tua untuk anak-anaknya.
   Pendidikan pesantren menawarkan kegiatan-kegiatan yang menjaga anak-anak terhindar dari bahaya sisi negatif dunia digital. Salah satunya dengan larangan membawa HP, Laptop dan alat-alat sejenisnya. Lalu apakah dengan adanya pelarangan menggunakan alat-alat elektronik akan menghambat anak-anak untuk bersaing di era seperti ini.
   Jawabannya adalah tidak. Faizal Aditya merupakan alumni Daarul Qur’an yang membuktikan bahwa dengan larangan hal tersebut, tidak menjadi hambatan untuk tetap bersaing di era seperti ini. Bahkan dia mengatakan bahwa hal-hal yang didapatkan selama 6 tahun di pesantren menjadi modal awal baginya untuk dapat bersaing di era 4.0.
  Contohnya saja kegiatan tahfidz yang diadakan pesantren, meskipun harus lelah-lelah menghafalkan Al-Qur’an dari pagi hingga malam. Ternyata hal ini menjadi jembatan untuk  dirinya mendapatkan beasiswa S1 gratis dari kampusnya, bahkan tidak hanya itu uang bulanan pun selalu mengalir kesakunya berkat keteguhannya dalam menghafalkan Al-Qur’an.
    Selain itu, di pesantren Faizal aktif sebagai Ketua Keamanan dan juga ketua angkatan ke 5, tentu  mengatur kegiatan santri agar disiplin adalah hal yang biasa baginya. Dari mulai membangunkan santri sholat tahajud hingga memastikan santri tidur tepat waktu dan mengikuti semua kegiatan. Ternyata hal-hal seperti ini perlahan-lahan menjadikan karakter baginya untuk mejadi seseorang yang disiplin dan mengayomi, dan ini menjadikan modal awal baginya sehingga dapat menjadi KETUA BEM Fakultas Ekonomi STES Islamic Village tahun 2018-2019.
   Satu hal yang menjadi pelajaran berharga bagi hidupnya adalah bahwa pesantren bukan penghambat untuk bersaing di era sekarang melainkan modal-modal yang sangat berharga untuk menjadi mahasiswa yang tidak hanya unggul melainkan dapat menjadi panutan yaitu Pemimpin yang Hafidz Qur’an.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKENARIO SIDANG PRAKTEK PERDATA PERKARA WARIS PENGADILAN AGAMA SIDANG I : contoh skenario Tugas Pak kamarusdiana

Makalah Tafsir Ahkam surat an-nisa ayat 22 dan 23